Kamis, 20 April 2017
Politeknik Bina Trada melakukan sosialisasi ke SMK Bina Utama Kabupaten Kendal. Acara dibuka oleh Ketua Yayasan Bina Utama Drs. Gunoto AW, M.Pd, kemudian dilanjutkan dengan presentasi yang dibawakan oleh Wakil Direktur Bidang Akademik Hartoyo, M.A, Ph.D tentang tujuan berdirinya Politeknik Bina Trada Semarang antara lain
1. adanya UU no. 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan yang mensyaratkan harus memiliki kualifikasi minimal Diploma III
2. Permenkes RI No. 423/Menkes/SK/IV/2007 tentang kebijakan peningkatan kualitas akses pelayanan darah yang menyatakan bahwa seluruh rumah sakit harus memiliki Bank Darah Rumah Sakit untuk meningkatkan pelayanan darah dan patient safety maka diperlukan tenaga teknis transfusi darah yang profesional
3. kebutuhan akan tenaga kesehatan dari rumah sakit dan Unit Transfusi Darah yang belum sepenuhnya ada terutama Petugas Teknis Bank Darah
4. Adanya dukungan dari beberapa perguruan tinggi seperti UNDIP, UDINUS dan UNNES dan instansi kesehatan (Rumah Sakit, IDI, PHTDI)
karena adanya permintaan tenaga kerja di bidang kesehatan maka PMI Kota Semarang dan Yayasan Bina Wiyata Mandiri mendirikan Politeknik Bina Trada Semarang.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari para siswa SMK Bina Utama Kendal antara lain: 1. Apakah kuliah bisa dilakukan Sabtu Minggu mengingat para siswa lulusan SMK berkeinginan kuliah sambil kerja. pertanyaan pertama dijawab langsung oleh bapak hartoyo, MA, Ph.D selaku Wakil Direktur bidang Akademik bahwa perkuliah hanya dilakukan 4 hari saja dan itu dari hari selasa sampai dengan jumat.
ada yang bertanya untuk tes ujian masuknya materi apa saja? untuk tes ujian masuk materi yang diberikan Bahasa Inggtis, Bahasa Indonesia dan Matematika. serta ada siswa yang menanyakan berapa biaya perkuliahan di Politeknik Bina Trada Semarang dan adakah bea siswa?
Rina Puspita, S.Si.T, M.Kes menjelaskan biaya selama perkuliahan. untuk program studi Rekam Medis Informasi Kesahatan dan Teknik Elektromedik biayanya sama yaitu 4.500.000/semester serta ditambah biaya pembangunan instansi sebesar 15.000.000 dan bisa diangsur selama kuliah. untuk program studi Teknologi Transfusi Darah sebesar 10.000.000/semester lebih mahal dari 2 prodi yang ada karena bahan habis pakai dan alat yang digunakan untuk praktikum sangat mahal di import langsung dari Thailand, di Indonesia belum ada yang memproduksi.
untuk bea siswa bapak Hartoyo, MA., Ph.D menjelaskan bahwa Politeknik Bina Trada akan memberikan bea siswa kepada mahasiswa yang mempunyai nilai baik selama perkuliahan bisa sebesar 25% s/d 100% dari biaya perkuliahan. dan untuk mahasiswa angkatan pertama semuanya mendapatkan bea siswa.
sebelum acara ditutup ada beberapa mahasiswa dari Politeknik Bina Trada Semarang memberikan pengalamannya kuliah seperti penuturan dari Dewi Nur Anggraini salah satu mahasiswa Politeknik Bina Trada Semarang bahwa dosen yang mengajar merupakan dosen yang profesional dibidangnya sebagai contoh Prof. Dr. dr. AG Soemantri, DSp.A(K), Ssi(stat) beliau adalah ahli dalam Hematologi, ada lagi Dr. dr. Purwanti AP, Sp.PK(K) ahli dalam bidang patologi klinik dan masih banyak lagi dosen-dosen yang sudah berpengalaman dalam bidang kesehatan. Dewi juga menceritakan pengalamanya memilih Politeknik Bina Trada Semarang karena sebelumnya Dewi Nur Anggraini sudah diterima di Universitas Negeri Semarang jurusan Psikologi dan sudah kuliah selama 1 semester tetapi dengan keyakinan dan semangat belajar menginginkan setelah lulus kuliah kepingin langsung kerja.