Sabtu, 28 Agustus 2021
Dalam merayakan Dies Natalies ke 5 dan Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 76, Politeknik Bina Trada Semarang
kembali mengadakan Webinar dengan tema Zero to Hero Convalensent Plasma Donors Give Immunity to
Covid19 & Launching Aplikasi Sahabat UDD. Acara dimulai pukul 08.00, acara dipandu oleh Resti Ariani, M.Biomed
sebagai seksi acara. dimulai dengan membacakan susunan acara, doa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kemudian acara dilanjutkan oleh ketua panitia Rina Puspita, S.Si.T, M.Kes dalam sambutannya Rina mengingatkan kepada
peserta bahwa Covid19 belumberakhir, banyak berita duka dari pademi ini namun kita harus tetap bertahan dan berkarya.
Dengan diadakannyawebinar oleh polbitrada membuktikan bahwa kita masih tetap bisa berkarya dan berbagi ilmu walaupun
kondisimasih dalam keadaan covid19. sekaligus memperkenalkan aplikasi Sahabat UDD untuk pendonor plasma konvalense,
aplikasi sabahat UDD ini merupakan hasil karya dari Dosen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan bekerjasama
dengan PMI Kota Semarang khususnya Unit Donor Darah PMI Kota Semarang serta dengan Universiti Teknologi Malaysia.
kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan Ketua Pengurus PMI Kota Semarang Dr. dr. Shofa Chasani, Sp.PD.KGH.Finasim.
ucapan terima kasih disampaikan oleh Bapak Shofa Chasani kepada Polbitrada karena telah memberikan kontribusi kepada
PMI Kota Semarang dengan diluncurkannya aplikasi “Sahabat UDD” yang merupakan aplikasi untuk donor plasma konvalense
yang sangat dibutuhkan pada masa Covid19 ini.
setelah acara dibuka oleh Bapak Shofa maka selanjutnya acara diambil alih oleh MC (Yuli Arinta Dewi, M.Si). acara dimulai
dengan memperkenalkan 2 narasumber yaitu dr. Anna Kartika Yuli Astuti, M.Biomed menjabat sebagai Kepala Program Studi
di Politeknik Bina Trada Semarang sekaligus Kepala Unit Donor Darah (UDD PMI Kota Semarang) dan Sri Erawati, S.Kom., MPH
merupakan Sekretaris DPD PORMIKI.
acara dilanjutkan pemaparan dari dr. Anna tentang Plasma Konvalense sebagai upaya terapi covid19 dan penyitas sebagai donor. inti
yang disampaikan dr. Anna adalah cara kerja dari plasma konvalense dalam membantu pasien covid19 dalam membentuk antibodi untuk
melawan virus covid19 dalam tubuh. pasien yang pernah terkena covid19 dengan kondisi berat dan sembuh dapat memdonorkan plasma dengan
beberapa syarat yang harus dipenuhi. syaratnya hampir sama dengan donor darah biasa namun ada satu syarat khusus yang wajib yaitu
pedonor plasma konvalense sudah pernah terpapar covid19 dan sembuh dengan pemeriksaan PCR setelah 15 hari terpapar.
ada beberapa pertanyaan di kolom QnA diantaranya:
Q : Bagaimana menanggapi masyarakat yang tidak percaya dengan Covid19 dan tidak mau vaksin dan donor plasma maupun donor darah
pada masa covid19?
A : kita tidak boleh marah terhadap masyarakat yang tidak percaya dengan covid19, akan tetapi kita edukasi
saja untuk tetap mengikuti anjuran dari pemerintah tentang gerakan 5M (Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Membatasi
Mobilitas, Menjauhi Kerumunan).
Q : Apabila mau donor baru selesai covid19 15 hari?
A : syarat untuk donor adalah sehat 14 hari setelah tes PCR
dalam acara ini mendatangkan bapak Muha yang merupakan pendonor plasma konvalense terbanyak saat ini di Kota Semarang
Kemudian acara dilanjutkan pemaparan informasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang yaitu dr. Mochamad Abdul Hakam, Sp.PD
menyampaikan bahwa terapi plasma konvalense merupakan alternatif yang sangat bagus bagi penderita covid19. Dinas Kesehatan Kesehatan
Kota Semarang berkoordinasi dengan Puskesmas di Kota Semarang untuk mengedukasi kepada pasien terkena covid19 yang sudah sembuh
dan memenuhi syarat dapat melakukan donor konvalense. Bapak Hakam mengimbau kepada seluruh peserta untuk tetap membatasi mobilitas
bila tidak terlalu mendesak, dan disarankan untuk melakukan vaksin agar tidak terlalu berat saat terpapar covid19.
ada pertanyaan jika saat daftar vaksin lewat http://victori.semarangkota.go.id/info, terkadang website lama dan saat cek kuota sudah habis?
Pak Hakam menjawab, kita memberikan fasilitas pendaftaran lewat online kepada masyarakat tujuannya untuk mengurangi kerumanan saat
pendaftaran. namun realitanya antusias dari masyarakat sangat besar dalam mengakses http://victori.semarangkota.go.id/info sehingga
traffic sangat berat sehingga menjadikan website tersebut lemot dalam bahasa umumnya. perlu diketahu bahwa kota semarang hanya mendapat
jatah vaksin 20.000 per minggu dari pemerintah pusat, untuk itu bagi masyarakat yang belum bisa vaksin tetap bersabar dan terus
memantau website http://victori.semarangkota.go.id/info akan kuota untuk vaksin.
Narasumber selanjutnya Sri Erawati, S.Kom., MPH yang menyampaikan Manajemen Data Pelaporan Pasien Covid19. Bu Era menjelaskan bahwa
data yang baik merupakan data yang dapat memberikan informasi untuk masyarakat dan menjadi landasan untuk pengambilan keputusan.
misal saat covid19 ini data yang di informasikan berupa jumlah pasien yang terkena covid19 sekaligus pemetaan wilayah. pemetaan wilayah saat
covid19 terbagi zona hijau, kuning, merah. kondisi zona merah berarti terdapat banyaknya penduduk yang terkena covid19 dan pemimpinan daerah
tersebut dapat mengambil keputusan dengan kondisi daerahnya merah dengan lockdown untuk istilah menutupan wilayah pada tahun 2020 dan PPKM
level 4 pada tahun 2021. Bu Era menampilkan contoh website yang memberikan informasi tentang covid19 yaitu https://corona.jatengprov.go.id/
Puncak acara dalam webinar ini adalah peluncuran aplikasi “Sahabat UDD” yang disampaikan oleh Destri Maya Rani, M.HKes merupakan Ka.Prodi
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.